Sistem Informasi Desa Kalibagor
Ada objek wisata baru di
Kalibagor Banyumas yaitu Lorong Blothong yang terletak di Dusun Jengkonang,
Desa dan Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Lorong bekas pembuangan
limbah pabrik gula itu, saat ini ramai dikunjungi masyarakat untuk menunggu waktu
berbuka puasa atau ngabuburit.
Obyek wisata alternatif yang
dikelola warga setempat ini baru dibuka Senin (6/5/2019) lalu. Lorong ini
merupakan terowongan bekas pembuangan limbah pabrik gula yang terdapat aliran
air setinggi mata kaki dengan panjang 80 meter, tinggi 1,5 meter dan lebar 2
meter.
Pengunjung yang akan memasuki terowongan
hanya membayar retribusi Rp 3.000. Setelah menyusuri terowongan, wisatawan
disuguhi berbagai macam makanan tradisional khas Banyumas yang dijajakan di
kompleks wisata sebagai menu buka puasa.
Sumadi Ketua Paguyuban Wisata
Jengkonang mengatakan terowongan pembuangan limbah pabrik gula itu dibangun
pemerintah Belanda tahun 1839. Lorong sepanjang 80 meter itu, berada di area
belakang pabrik gula tersebut digunakan sebagai saluran pembuangan limbah
pabrik atau biasa disebut blothong.Setelah pada tahun 1990 pabrik gula tebu
berhenti maka trowongan hanya digunakan untuk saluran air.
Pada saat itu, terowongan menjadi
saksi kejayaan Pabrik Gula Kalibagor," katanya.
Karena sudah tidak dipakai oleh pabrik gula, warga berinisiatif untuk
memanfaatkan tempat yang masuk cagar budaya ini sebagai tempat wisata untuk
menghasilkan nilai uang. Sejak dibuka awal puasa ini banyak warga yang datang
masuk ke lorong untuk ngabuburit.
Pembukaan tempat wisata itu
dilakukan warga secara bergotong royong.
"Sebelumnya terowongan yang berada di atas lahan dan permukiman warga
tersebut tertutup pepohonan, bahkan sebagian di antaranya tertimbun
sampah," ungkapnya.
Bambang Kuswanto, penggagas wisata lorong blothong menambahkan, pembersihan
terowongan yang telah tertutup tanah dan sampah membutuhkan waktu sekitar satu
bulan. Didalam terowongan sepanjang 80 meter lebar 2 meter dan tinggi 1,5
meter,banyak sampah, dan hewan linsang, serta kumuh.
Kemudian setelah dibersihkan,
dicat, dikasih lampu penerangan dan lampu hias warna-warni untuk menarik
pengunjung.
"Dampaknya banyak pengunjung
yang yang tertarik untuk melihat wisata lorong blothong, bahkan Pak Camat, Forkompimca
dan Pak Bupati sudah berkunjung kesini," kata Bambang.